Sejarah telah mengajarkan kepada kita tentang bagaimana sebuah bangsa bisa maju dan berperan besar dalam peradaban dikarenakan kemajuan akademiknya.
Hal ini dikarenakan maju tidaknya sebuah bangsa ditentukan oleh kualitas manusianya.
Negara Turki yang terletak diantara Asia dan Eropa sudah mampu membangun industry manufakturnya, mesin jet pesawat, mobil, alat tes untuk COVID 19 telah mampu diproduksi secara mandiri dengan tingkat keakuratan terbaik di dunia.
Hal ini memang dihasilkan dari kualitas pendidikan yang tinggi. Putra saya yang lagi study di Turky bercerita harus lolos nilai bahasa yang ditempuh dalam 2 tahun dan setelah itu baru bisa mengikuti perkuliahan. Pada saat ujian akhir semester soal-soal fisika dan matematika memiliki bobot yang tinggi dengan tipe case study.
Negri Sakura Japan setelah luluh lantak di bom atom begitu cepat bisa bangkit diawali dengan membangun system pendidikannya. Kaisar menggerakan semua guru yang masih hidup untuk bangkit membangun negri melalui pendidikan yang berkualitas. Putra saya yang no 2 lagi study di Japan bercerita bahwa kualitas dan kedisiplinan dalam study di Japan tidak bisa ditawar. Maka wajar jika Japan menguasai perdagangan dunia dan teknologi modern.
Sekarang kita menengok negri kita sendiri, negri seribu pulau yang kaya dengan kekayaan alam. Sudah merdeka 74 tahun NKRI belum menampakan perkembangan yang berarti. Negri kaya raya ini selalau berada diurutan belakang dalam prestasi, hampir semua kebutuhan hidupnya di import. Perilaku masyarakatnya juga jauh dari kualitas masyarakat modern. Kita bisa melihat fakta empiris dilapangan bagaimana penanganan pandemic COVID 19. Terjadi ketidak kompakan antar pejabat Negara dalam membuat kebijakan. Pemerintah seperti gagap dalam bertindak karena benar-benar tidak siap dengan kondisi merebaknya wabah pandemic COVID 19.
Salah satu kunci penting dalam memajukan bangsa adalah dengan memajukan kualitas SDM nya. Bagian paling penting dalam mendongkrak kualitas SDM adalah tingginya kualitas pendidikan.
Namun, sayang… sampai dengan hari ini pendidikan nasional masih berjalan ditempat. Masih belum tahu betul model apa yang tepat untuk dipilih dijadikan metode dalam pembelajaran. Bagaimana cara mengembangkan skill dan kompetensi pelajar dan mahasiswa. Sistem pendidikan masih terkungkung dalam kesibukan administrasi yang melelahkan para guru. Guru-guru yang dihasilkan oleh universitas pendidikan juga belum memiliki konsep dan perilaku memecahkan masalah. Praktis semua masih berada pada tataran teori dan text book.
Pembangunan SDM secara nasional akan bisa terwujud jika system pendidikan nasionalnya memiliki ketepatan metode dan komitmen dalam mengawal agenda peningkatan kualitas SDM.
Lembaga pendidkan harus segera memulai membangun SDM melalui tahapan mengupgrade Logika, Rasa dan Energy siswa-siswinya. Energy yang besar millennial ini akan menjadi bahan bakar untuk terciptanya karya-karya besar terutama dalam industry kreatif.
Kegairahan membangun inkubasi bisnis akan meningkat, kemampuan daya saingnya menanjak secara exponential. Akan semakin banyak manusia Indonesia yang mandiri dan tidak lagi bergantung kepada Negara dalam mencari lapangan kerja. Bahkan akan tercetak jutaan kerja oleh kekuatan baru generasi intelektual milleinal dengan expertise yang tinggi.
DR DADUK MERDIKA MANSUR
Praktisi Pendidikan dan Social Researcher – Bandung. (Mitra ECC Indonesia).